-->

Baru 4 Bulan Buka Sudah Ditembak. Apa Sih Keistimewaan Al Madina Bakery ?

Baru 4 Bulan Buka Sudah Ditembak. Apa Sih Keistimewaan Al Madina Bakery ?

Sebagaimana dengan para blogger lainnya, adakalanya saya kehabisan ide untuk menulis di blog ini.
Hanya saja “enaknya” karena blog ini adalah blog informasi wisata yang ada di kota Kudus, yang nota bene adalah tempat lahir, besar dan menetap hingga saat ini, saya tidak terlalu kesulitan untuk mendapatkan ide untuk menulis kembali.
Tinggal jalan, puter-puter di kota Kudus, tak perlu lama cukup 1 atau 1 ½ jam, biasanya ada saja “pemandangan” yang bisa diangkat menjadi sebuah tulisan blog.
Maklum saja, meski kota Kudus terbilang lebih ramai jika dibandingkan dengan kota-kota di sekitarnya, macam kota Demak, kota Pati atau Jepara, kota Kudus tercatat sebagai kota dengan luasan wilayah yang paling kecil di Jawa Tengah.
Jadi ya itu tadi, cukup dengan waktu segitu sudah bisa muter, hampir di seluruh kota Kudus.

Enaknya lagi, meski Kudus merupakan kota kecil, ada cukup banyak obyek wisata yang bisa diangkat dan ditulis. Mulai dari wisata religi yang sudah sangat kondang yaitu Menara Kudus, wisata alam, hingga wisata kuliner yang beraneka ragam namun sangat khas Kudus.

Salah satu ke-khasan wisata kuliner di kota Kudus yang tidak dipunyai di kota atau wilayah lainnya, misalnya dalam hal penyajian makanan.
Kota Kudus mempunyai cara penyajian makanan yang sangat khas.
Seperti ini gambaran lengkapnya :

Suatu saat ketika sedang kehabisan ide menulis, namun tidak cukup banyak waktu yang tersedia, maka saya muter-muter secara singkat dengan maksud untuk mencari kuliner kota Kudus apa lagi yang bisa diangkat sebagai tulisan blog ini. Inginnya mencari kuliner Kudus yang “agak lain”.
Soalnya tentang makanan khas Kudus Lentog sudah pernah diangkat.

Demikian halnya dengan soto kerbau atau sate kerbau.
O, ya kalau kebetulan sedang mencari soto kebau yang enak di Kudus, informasi ini mungkin bisa sedikit membantu :

Hingga tanpa sadar saya sampai di Jalan Menur Kudus.
Bagi yang kebetulan belum pernah ke kota Kudus dan belum tahu dimana itu Jalan Menur itu, letaknya adalah tepat persis di sebelah selatan Pasar Kliwon Kudus.
Dan bagi yang belum tahu, ngomong-ngomong pasar Kliwon ini adalah pasar grosir pakaian terbesar di Jawa Tengah, lho.
Coba lihat di bawah ini :

Jalan Menur ini jika dari arah Semarang, bisa ambil lewat Jalan Tanjung, lalu pas di belakang SMPN 2 Kudus belok kanan. Sedangkan jika dari arah Pati, setelah belok di Pentol, masuk di Jl. HOS Cokroaminoto, ada satu-satunya pertigaan jalan, lalu belok kanan. Semua yang disebut di atas, masuk ke jalan Menur.
Lalu ada apa di jalan Menur ?


Nah, ini yang menarik.
Sebenarnya sudah cukup agak lama saya tidak melewati jalan ini.

Dan saat lewat jalan Menur yang terakhir kalinya beberapa bulan lalu, saya masih ingat jika di jalan Menur hanya ada satu toko roti - atau bakery - yang buka, yang kalau ndak salah ingat namanya toko Al Madina Bakery.

Dimana lokasi toko roti Al Madina Bakery ini persis di sebelah timur masjid di Jalan Menur ( ..lupa nama masjidnya ..) dan berseberangan jalan.

Yang namanya Bakery, tentu saja yang dijual adalah roti dan keluarga roti. Meski Al Madina Bakery ini sedikit beda dengan toko roti biasanya.
Maksudnya, ketika suatu saat pernah “check in” ke toko roti ini, meski tetap melayani penjualan cake dan roti per satuan, Al Madina Bakery ternyata lebih cenderung dan lebih banyak melayani pesanan. Baik berupa pesanan untuk pengajian, orang punya hajat, hingga pesanan khusus untuk ulang tahun.

Waktu itu, Al Madina Bakery-lah satu-satunya toko roti di Jalan Menur.
Namun saat lewat jalan Menur kali ini, ternyata di jalan yang meski kecil tapi cukup ramai ini ternyata sudah ada 3 buah toko roti.
Dan hal ini menurut saya termasuk ...woww...sebab hanya dalam beberapa bulan, ternyata pertumbuhan pertoko-rotian di jalan Menur ini ternyata sedemikian pesat.
Artinya, “pertempuran roti dan bakery” di jalan ini akan sedemikian ketat, di satu sisi.
Di sisi lainnya konsumen akan lebih banyak mendapatkan plihan, mana yang disukainya.
Dan sebagai cah Kudus, tentu saja ikut senang dengan pertumbuhan yang seperti ini.

Dan biasa, karena tergelitik untuk mengetahuinya ( ....maksudnya ...siapa tahu dapat ide menulis dari sini..) saya “check in”, melihat-lihat dan nantinya bermaksud untuk membeli satu dua roti untuk mengetahui selain bagaimana “penampakannya”, juga bagaimana rasanya cake dan bakery di kedua toko roti yang baru buka di Jalan Menur ini.
Harapannya tentu saja, dapat surprise dan mendapatkan roti atau cake yang Maknyusss rasanya.

Hanya saja, harapan tinggal harapan.
Surprise dan “Maknyus” yang diharap, sedikit rasa kecewa yang didapat.
Saat saya masuk dari satu ke satu toko roti baru di jalan Menur tersebut, saya harus terpaksa sedikit mengernyitkan dahi.
Mengapa ?
Pasalnya...
Kok....... apa yang disajikan dan apa yang saya lihat kok tidak jauh beda dengan apa yang disajikan di toko Al Madina Bakery ?
Bahkan kalau boleh dibilang, kok malah mirip-mirip seperti KW-nya Al Madina Bakery.
( Karena itulah saya tidak mau menyebutkan apa nama toko rotinya, nanti takut dikira “ngenyek” atau “ngece” ).

Demikian pula waktu “ngicipi” dengan beli satu dua rotinya.
Kok..rasanya ........“tembakan” Al Madina Bakery juga.
Makanya tadi saya bilang, harapan tinggal harapan.
Surprise dan Maknyus yang diharap, sedikit rasa kecewa yang didapat.
Makanya waktu akhirnya saya keluar dan dalam perjalanan pulang, jadi kepikiran :
“ Di tengah persaingan orang mencari makan yang sedemikian hebat seperti saat ini, yang namanya orang usaha, memang ada seribu satu cara”.
Dan tentu saja cara apa yang dipilih adalah sah-sah saja, namanya juga usaha.

Hanya saja dari situ timbul pertanyaan dan jadi tergelitik lagi,..apa sih istimewanya Al Madina Bakery, sehingga baru buka sekitar 4 bulanan saja, sudah ada yang “nembak”, buat KW-nya.

Toh …di kudus Kudus ada begitu banyak toko roti dan ada pula puluhan pembuat cake dan bakery. Ada toko roti yang sudah cukup berumur dan berdiri sejak lama, yang warna Ijo misalnya.
Cake dan bakery yang sudah lebih dulud ada dan terkenal di Kudus sebelumnya seabreg jumlahnya. Atau cake dan bakery yang enak di Kudus, konon juga tidak sedikit jumlahnya.
Ada pula toko roti dan bakery untuk kelas menengah ke atas. Atau bahkan toko roti atau bakery yang murah dengan pasar menengah ke bawah malah lebih banyak lagi.

Pokoknya ada puluhan toko roti dan bakery di kota Kudus yang bisa ditembak dan dibuat KW-nya. Tetapi kok malah Al Madina Bakery ? Apa sih kelebihannya ?

Makanya dari situ “terpanggil” rasa ingin tahu saya ( …pura-puranya …seperti jurnalis beneran atau kaya wartawan investigatif…kayak Ipin Upin …gitu ).
Sekalian ingin mencicipi kembali, bagaimana roti keluaran Al Madina saat ini.
Apakah masih tetap seperti yang dulu, yang bisa membuat lidah benar-benar bergoyang.

Nah, dari hasil “penyelidikan” dan “wawancara” ( …tapi jangan bayangkan seperti wawancara seperti yang di TV, sebenarnya sih cuman “njagong” bin ngobrol ..) akhirnya ketahuan juga deh tentang Al Madina Bakery ini.


Yang pertama, rasa penasaran saya tentang nama Al Madina mulai terjawab.
Saya penasaran dengan nama Al Madina, sebab di tengah orang-orang mencari dan menggunakan nama-nama “modern” dan keren ( maksudnya ….yang kebarat-baratan ), yang ini kok malah menggunakan nama ketimur-tengahan.

Menurut yang jaga toko, konon kata yang empunya, digunakannya nama Al Madina karena memang ingin memberikan rasa “aman” kepada para konsumennya.
Yang dimaksud aman disini adalah karena kota Kudus adalah kota Santri, maka yang empunya ingin meyakinkan pembeli bahwa produk cake dan bakery ..elehhh…gampangnya roti, yang dijualnya dijamin benar-benar bebas dari bahan yang dilarang agama.
Jadi Al Madina Bakery memang lebih menyasar kepada konsumen muslim-muslimah.
( Sebagai info saja, di kota Kudus beberapa waktu lalu memang pernah santer berkembang isu, jika salah satu toko roti atau bakery yang terkenal di kota Kudus ternyata menggunakan bahan yang dilarang agama ).
(…Oooo begitu tho…)

Tetapi kalau cuma roti dan bakery dijamin halal, kota Kudus sih ada seabreg.
Ingat kan, kota Kudus adalah kota Santri, pastinya sebagian besar pembuat cake dan bakery di kota Kudus sudah tahu dan menyasar hal ini.
Pastinya..ada hal yang lainnya..
Makanya sambil pura-pura menikmati legitnya salah satu roti Al Madina Bakery saya kembali wawancara …eh ..njagong.
Nanya-nanya, siapa sih “pemilik”nya ?
( Maksudnya sih mancing, siapa sih yang membuat dan yang menjadi kokinya ).

Nah dari situ ..baru ketahuan akhirnya rahasianya…
Dari ngobrol sana-sini, yang jaga toko akhirnya “keprucut” ..( eh..apa ya bahasa Indonesianya keprucut…. ) kelepasan bicara tentang siapa pembuat dan koki Al Madina Bakery.
Katanya, yang menjadi “tangan” dan koki dari cake dan bakery Al Madina, ternyata dulunya adalah “jeblosan” dari salah satu perusahaan besar dan terkenal dalam masalah kuliner di negeri ini yang sudah terbiasa “keluar-masuk” restoran dan hotel untuk ngurusi yang seperti ini.
Dan setelah puluhan tahun digeluti, akhirnya "rela" buka usaha sendiri, buat Al Madina Bakery ini…

Setelah sampai disitu, akhirnya saya tidak jadi terus nanya-nanya lagi.
Soalnya sudah ketahuan apa sebabnya.
Yang meskipun belum terucap oleh yang jaga, saya sudah bisa menduga : pasti soal tampilan dan rasa.
Tetapi yang jaga, tetap nerocos juga.
Katanya, ( kalau ini sih promosi...)
Makanya meski cake dan roti Al Madina ini memiliki aroma dan rasa seperti cake dan roti keluaran restoran dan hotel bintang berapa, tapi harganya, harga rumahan.
Maksudnya, ..terjangkau oleh siapa saja.
(…Oooo begitu tho…pantas …..)

Makanya meski baru sekitar 4 bulan buka, sudah ada yang menjiplaknya. Sebab memang tampilan dan rasal-ah yang menjadi keistimewaan Al Madina Bakery ? Dan tanpa terasa saya ternyata sudah menghabiskan beberapa potong roti Al Madina Bakery.

Ehhh..tapi saya kok malah seperti berpromosi tentang Al Madina Bakery…. ?
Itulah susahnya…
Padahal tadinya hanya ingin (pura-pura ) jadi Ipin-Upin yang maunya memuaskan rasa ingin tahu saja. Tetapi karena memang seperi itu ceritanya, ya nulisnya seperti itu juga.
Hanya sayangnya, karena tadi keenakan ngobrol dengan yang jaga, tidak sempat benar-benar menikmati enaknya roti Al Madina.
Sehingga “terpaksa” menjilati sisa butiran roti yang masih menempel di ujung jari . Sebelum mohon diri.
Tapi sebelum mohon diri saya sempatkan juga untuk minta, seperti apa sih daftar harga roti Al Madina.
Dan kalau ada yang mau tahu, ini nih daftar harga roti cake dan kue yang enak dari Al Madina-Bakery Kudus. Silahkan simak saja.

Share this:

Menarik Untuk Dilihat :
Newest Post
Disqus Comments