-->

The Battle Of Lentog : Lentog Tanjung Vs Lentog GOR. Menang Mana ?

The Battle Of Lentog : Lentog Tanjung Vs Lentog GOR. Menang Mana ?

Dengan semakin mudahnya akses terhadap sarana dan informasi berdamak positip kepada segala segi dan bidang kehidupan. Termasuk juga dalam bidang kuliner atau masakan.
Saat ini, masakan khas kota Kudus telah bisa dikenal oleh banyak orang dari luar kota, bahkan hampir oleh seluruh masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia, dan bahkan lagi diantaranya telah dikenal sampai ke mancanegara.
Soto Kudus, Nasi pindang Kudus, Sate Kerbau Kudus merupakan contoh-contoh masakan khas Kudus yang “terangkat” dan sudah sedemikian dikenal masyarakat Indonesia.

Keterangkatan makanan khas Kudus ( yang sudah terkenal ) tersebut pada akhirnya juga “mengatrol” makanan khas Kudus lainnya. Lentog sebagai salah satu contohnya.
Saat ini sudah begitu banyak masyarakat Indonesia yang kenal dengan apa itu Lentog Kudus.

Meskipun Lentog Kudus ini sebenarnya merupakan istilah yang diucapkan oleh orang-orang yang berasal dari luar kota Kudus untuk menyebut Lentog Tanjung.

Cah Kudus menyebut masakan lentog ini lebih sebagai Lentog Tanjung.
Sebab jika dirunut riwayat dan asal muasalnya, masakan lentog yang terlihat sangat sederhana ( namun sangat lezat rasanya ) ini berasal dari desa Tanjung. Lengkapnya desa Tanjungkarang.
( Sebaiknya simak juga tentang sedikit riwayat kepopuleran Lentog Tanjung ini, klik dibawah ini )
Sejalan perkembangan jaman, masakan Lentog yang dulunya hanya bisa didapat di desa Tanjung ini secara perlahan merambah dan meluas di hampir seluruh wilayah kota Kudus.
Di hampir semua sudut kota Kudus bisa ditemui warung-warung yang khusus menjual Lentog Tanjung ini. Dan meskipun warung tempat jualannya tidak berada di desa Tanjung lagi, tenda warungnya tetap bertuliskan Lentog Tanjung.
Tidak hanya tempat, cita rasa lentog ( tanjung ) pada akhirnya seolah, juga ikut “berlomba”, tidak mau kalah dengan citarasa lentog dari tempat aslinya ( Tanjung ).

Hingga akhirnya muncullah warung-warung Lentog yang sedemikian laris ( karena dianggap enak oleh pembeli ) sehingga mampu bersaing dengan kelarisan lentog di tempat asalnya.

Dari sekian banyak warung lentog ( yang bukan berada di desa Tanjung ) yang laris dan dianggap enak oleh pembeli adalah saah satu warung Lentog di GOR ( Wergu Wetan )

( Dituliskan dengan salah satu, sebab di kawasan GOR memang terdapat lebih dari 1 warung lentog namun kurang dari 5. Salah satu diantaranya sangat laris, terutama pada hari libur atau hari minggu.
Dan ini bukan ikut promosi lho. Lha wong saya bukan sanak bukan kadang, bukan kerabat bukan saudara. Ini berdasarkan hasil pengamatan dan laporan mata belaka ).

Begitu larisnya lentog GOR ini ( yang lebih tepat sebenarnya Lentog Tanjung yang dijual di GOR ) bahkan mampu menyaingi kelarisan warung lentog yang ada di desa Tanjung.
Warung lentog di GOR ini seakan menyedot dan menarik pembeli.
Maksudnya, sebelumnya “jujugan” untuk membeli lentog pasti akan menuju ke desa Tanjung.
Jika orang berkata : “ akan beli lentog”, tidak bisa tidak, biasanya akan langsung meluncur ke desa Tanjung. Namun dengan keberadaan warung Lentog di GOR ini minat pembeli lentog seakan terpecah terbelah. Banyak yang tetap menuju ke desa Tanjung.
Namun tidak sedikit yang langsung menuju ke warung lentog yang di GOR Wergu Wetan.
Seolah, keduanya bersaing, bertempur.
Orang bule bilang, The Batle Of Lentog (….wuihhh ……..kayak film saja….)
Meski tentu saja tidak secara kasat mata.

Hingga kadang-kadang orang-orang mulai membandingkan.

Antara Lentog Tanjung dan Lentog GOR, sebenarnya enak mana sih….

Mana yang akhirnya menang dari keduanya.

Nah, jika sudah sampai disini susah jadinya.
Soalnya, masalah enak adalah masalah selera.
Namun yang pasti, keduanya sama-sama Lentog Kudus, makanan khas yang tidak hanya bisa menggoyang, namun juga bisa menggelitik lidah anda, saat menikmatinya.
Dan yang pasti lagi, tidak ada salahnya kok jika mencoba cita rasa keduanya.

Share this:

Menarik Untuk Dilihat :
Disqus Comments