-->

Legenda Asal Mula Nama Desa Jepang Pakis dan Nama Dukuhnya

Legenda Asal Mula Nama Desa Jepang Pakis dan Nama Dukuhnya

Cah Kudus, selalu punya cara tersendiri ketika menghadapi dan membalas orang-orang yang suka sok.
Misalnya ketika ada orang yang sok luar negeri yang suka pamer tentang ke luar negerinya, maka dengan santainya cah Kudus akan menimpali :
“ Kalo gue sih…..( eh salah,… itu kan logat Betawi )…Kalo aku sih itu sudah biasa. Jelek-jelek gini setidaknya setiap 2 kali seminggu pergi ke Jepang. Hal seperti itu sudah biasa kale…”.

Timpalan seperti di atas terkadang juga digunakan ketika sedang guyon plesetan,”…. pergi ke Jepang..”

Tetapi benarkah yang dimaksud oleh cah Kudus itu adalah Jepang negeri matahari terbit yang memiliki huruf Kanji ?
Tentu saja bukan.
Yang dimaksud cah Kudus disini adalah Jepang Pakis, ….Desa Jepang Pakis tepatnya.
Sebab harap tahu, di kota Kudus memang ada desa yang bernama Jepang Pakis.

Lalu apakah desa Jepang Pakis ini masih memiliki hubungan dengan Negara Jepang yang aslinya ?
Ataukah di desa ini banyak terdapat warga Negara Jepang yang bermukim ?
Atau karena adanya program pertukaran budaya “Desa Kembar” ( tepatnya sih program “Kota Kembar “ antara Indonesia dengan Negara di luar negeri ) yang sempat marak beberapa tahun lalu ?

Tidak juga.

Menurutlegenda yang berkembang, asal mula nama desa Jepang Pakis adalah seperti ini :


Syahibul hikayat, konon nama desa Jepang Pakis diambil dari perpaduan nama seorang tokoh dengan kondisi daerah ( desa ) tersebut.
Alkisah, ketika Demak telah terpisah dari inangnya dan mulai menjadi kerajaan baru yang kuat, Kerajaan Demak berperang dengan ( sisa ) kerajaan Majapahit terakhir.
Dalam tentara Majapahit yang dikirimkan untuk memerangi kerajaan Demak terdapat salah satu senopati yang bernama Aryo Jipang.
( Bukan Aryo Penangsang adipati Jipang Panolan, yang sering disebut juga sebagai Aryo Jipang ).

Saat peperangan pecah, karena kerajaan Demak memang telah kuat, tentara Majapahit dapat dikalahkan. Banyak tentara Majapahit yang gugur.
Sedangkan yang berhasil selamat lalu lari tunggang langgang. Termasuk sang senopati Aryo Jipang.
Dengan menunggangi seekor kuda, senopati Aryo Jipang berusaha lari menyelamatkan diri.
Namun tetap terus dikejar oleh tentara kerajaan Demak.
Karena itulah senopati Aryo Jipang memacu kudanya dari wilayah Demak ke arah timur laut, masuk ke wilayah Kudus.

Akhirnya senopati Aryo Jipang berhasil bersembunyi di sebuah daerah di wilayah bagian tengah Kudus yang waktu itu masih berupa hutan dan banyak ditumbuhi oleh pohon pakis haji yang sangat lebat.
Pasukan kerajaan Demak tidak berhasil mengejar dan menemukannya, sehingga senopati Aryo Jipang selamat di hutan pakis haji ini.

Karena daerah hutan lebat tersebut waktu itu belum memiliki nama, maka oleh penduduk setempat yang menyaksikan pelarian senopati Aryo Jipang ini, tempat tersebut kemudian diberi “tethenger”, berdasar nama Senopati Aryo Jipang dan kondisi hutan pakis haji yang lebat.
Tempat tersebut diberi nama Jipang Pakis.
Kata Jipang berasal dari nama senopati Aryo Jipang.
Kata Pakis berasal dari hutan pakis haji yang lebat.

Namun lama-kelamaan ejaan kata “Jipang” malah menjadi “Jepang”.( Mungkin karena logat dan lidah penduduk, sehingga kata Jipang menjadi Jepang. Seperti halnya kata Al Quds yang kemudian disebut sebagai Kudus ).
Hingga akhirnya tempat tersebut menjadi sebuah desa, yang bernama desa Jepang Pakis, hingga saat ini.

Dan sebagaimana kebiasaan penduduk waktu itu yang “suka” memberi nama suatu daerah berdasarkan kondisinya, beberapa dukuh di desa Jepang juga diberi nama berdasar kebiasaan tersebut.

Sebagai contoh, di desa Jepang Pakis terdapat dukuh yang bernama dukuh Pandean dan dukuh Karang Anyar.
Nama Pandean ini diambil dari kata pandai besi, sebab di dukuh tersebut memang banyak warganya yang bekerja sebagai pandai besi.
Kemudian nama dukuh Karang Anyar diambil dari kata “Karang” yang berarti “pekarangan” atau “tanah kosong yang luas”. Dan kata “Anyar” yang berarti “baru”. Sebab dukuh tersebut memang merupakan daerah yang terakhir yang dihuni oleh penduduk setempat.

Hingga saat ini desa Jepang Pakis yang masuk ke dalam Kecamatan Jati, memang hanya memiliki 2 dukuh / dusun. Yang terbagi menjadi 7 wilayah Rukun Warga ( RW ) dan 40 Rukun Tetangga ( RT ).
Desa Jepang Pakis sendiri memiliki wilayah dengan seluas 5822256km2.

Itulah Legenda Asal Mula Nama Desa Jepang Pakis dan Nama Dukuhnya

.
Jadi jika suatu saat sudah begitu ngebet, sangat ingin untuk pergi ke Jepang, tidak usah jauh-jauh, pergi saja ke Jepang Pakis, kecamatan Jati Kabupaten Kudus sebagai gantinya.
Toh sama-sama ada kata Jepangnya……

Lihat juga :

Share this:

Menarik Untuk Dilihat :
Disqus Comments