-->

Undaan, Desa Seribu Gapura, Gaya Romawi Juga Ada

Undaan, Desa Seribu Gapura, Gaya Romawi Juga Ada

Pada sekitar tahun 80-an sampai awal tahun 90-an ketika perekonomian dan pembangunan Indonesia benar-benar menggeliat ( Indonesia waktu dikenal sebagai salah satu “Macan Asia” ) yang berimbas ke seluruh Indonesia, maka semua daerah seolah berlomba ingin “mengenalkan dirinya”.
Selain melalui event-event, salah satu cara yang marak dilakukan adalah dengan membangun Gapura.
Saat itulah mulai banyak dibangun gapura atau gerbang kota, yang biasanya terletak di wilayah perbatasan antar kota.
Gapura atau gerbang “Selamat Datang” yang dibangun persis di jalan utama yang masuk wilayah kota ( kabupaten ) dan gapura “Selamat Jalan” yang terletak di akhir wilayah kota.

Arti dan fungsi sebuah gapura
Sebuah gapura, selain berfungsi sebagai penanda batas wilayah suatu daerah, juga berfungsi sebagai tanda “welcome” ucapan selamat datang yang tidak disampaikan melaui kata.
Juga, gapura dapat berfungsi sebagai “kartu identitas” dan kebanggaan suatu daerah.
Karena itu, dibangunlah “perlombaan” gapura yang tidak hanya khas – mencirikan suatu wilayah – juga gagah, megah dan indah.
“Perlombaan” gapura ini tidak hanya terjadi di kota kapubaten saja, melainkan merambah sampai ke pelosok desa.
( Catatan : Pada waktu itu di salah satu wilayah kota Kudus, memang pernah diadakan perlombaan Gapura ).

Untuk wilayah kota Kudus, desa Undaan merupakan salah satu contohnya. Jika anda memasuki wilayah desa yang terletak di bagian selatan kota Kudus ini, maka anda akan segera “disambut” oleh bangunan-bangunan gapura yang megah.

Dengan beragam model dan gaya.
Yang tidak hanya dibangun di perbatasan – jalan masuk dan keluar desa – melainkan bahkan sampai ke dusun, RT dan gang-gang.

Jika di kota Semarang, terdapat sebuah bangunan yang karena begitu banyaknya pintu yang terdapat di bangunan tersebut sehingga disebut bangunan “Lawang Sewu”, maka untuk desa Undaan, karena begitu banyaknya bangunan Gapura, mungkin bisa disebut juga sebagai “ Desa Seribu Gapura”.

Dan meski hanya sebuah desa, bangunan Gapura yang ada di desa Undaan ini memiliki model dan gaya yang “bertaraf internasional”.
Maksudnya, gapura-gapura tersebut tidak hanya mengusung konsep dan konstruksi lokal, asli Indonesia, juga dengan model dan gaya dari negara manca.
Mulai dari gaya Bali, sampai gaya Timur Tengah dan gaya Romawi juga ada.

Daripada penasaran, coba lihat saja gambar-gambar fotonya.
Seperti yang di bawah ini :












Karena itu, sekali waktu anda “harus” jalan untuk melihat-lihat kegagahan dan keindahan gapura-gapura yang ada di desa Undaan , Desa Seribu Gapura, yang berbatasan langsung dengan desa Tanjungkarang yang terkenal dengan lentognya.

Lihat juga :

Share this:

Menarik Untuk Dilihat :
Disqus Comments