Sate kerbau merupakan jenis kuliner yang menjadi salah satu makanan khas kota Kudus, selain makanan khas yang lainnya, seperti soto kudus, lentog kudus, jenang kudus dan masih banyak lagi.
Sate kerbau bisa dibilang sebagai satu kuliner yang unik.
Sebab bisa jadi, tidak ada kota-kota lainnya yang memiliki kuliner sate yang terbuat dari kerbau, selain kota Kudus.
Hal ini, dikarenakan alasan tertentu, masyarakat Kudus lebih cenderung memilih binatang kerbau daripada sapi untuk disembelih dan dikonsumsi. Coba lihat dibawah ini sebabnya :
Selain itu, untuk mengolah daging kerbau sebagai bahan sate memang sangat sudah dan sulit.
Jika “berani” mencoba membuat sate kerbau, anda pasti “tobat dan minta ampun”. Sangat ribet dan lama. Karena itu, cita rasa sate kerbau ini menjadi sangat khas dan unik. Sangat empuk dan memanjakan lidah.
Hal yang terakhir ini pulalah yang menyebabkan warung sate kerbau Kudus makin jarang dijumpai saat ini. Bahkan sampai berkeliling di seluruh wilayah Kudus sekalipun – yang memang tidak begitu luas – jumlahnya paling-paling bisa dihitung dengan jari.
Di tengah-tengah “krisis” kuliner sate kerbau, ada salah satu warung sate ( kerbau ) yang masih berdiri, meski sangat sederhana, di salah satu sudut kota Kudus.
Persis di sebelah timur-utara pasar Kliwon Kudus tepatnya.
Namanya warung sate kerbau “Sederhana” sesuai dengan kondisinya, tenda kecil ukuran sekitar 3x3 meter.
Dan hanya di emperan rumah.
Namun meski sederhana, warung yang juga dinamakan Warung Sate Bu Dairi ini tetap mengusung kekhasan cita rasa sate kerbau kudus yang unik. Dobel unik malah.
( Catatan : nulis dan ngejanya jangan salah ya. Sebab karena kadang ingin terlihat dan terdengar keren ditulis dengan Warung Sate Kerbau Bu“dairy”. Jika seperti ini kan, jadinya..beda bangettz artinya..).
Khas, tata cara jualan dan penyajiannya.
Khas dengan angkringan sate kerbau yang terbuat dari rotan dengan ukuran mungil.
Khas tanpa meja makan. Hanya disediakan 3 bangku yang diatur dalam bentuk “U” mengelilingi angkringan.
Khas cara penyajian Kudusnya. Piring dan porsi kecil yang dilapisi potongan daun pisang segar.
Dan tentu saja khas rasa sate kerbaunya. Empuk, manis, gurih dan mengundang selera.
Dan unik.
Unik, karena warung sate kerbau yang satu ini masih tetap berpegang teguh dengan resep sate kerbau pakemnya.
( Catatan lagi : Agar diketahui, di tengah mahalnya harga bahan-bahan dan krisis ekonomi saat ini, makin banyak warung sate kerbau yang menggunakan bahan yang “tidak asli”.
Mereka tidak lagi menggunakan 100 % daging, tetapi mencamuri daging kerbau dengan tumbukan kentang, bahkan terkadang dengan ketela. Untuk membuat sate kerbau, daging kerbau memang harus ditumbuk halus. Karena itu ketika dicampur dengan kedua bahan di atas, cukup sulit untuk membedakannya. Kecuali jika sudah terbiasa dengan cita rasa aslinya ).
Unik, karena jam bukanya sesuai dengan nama penjualnya Bu Dairi.
Warung sate kerbau ini hanya buka di pagi hari. Tidak sampai tengah hari atau sebelum beduk dhuhur, warung sate kerbau ini sudah tutup. Padahal warung sate kerbau lainnya umumnya buka di malam hari.
Unik, karena anda bisa membeli berapa saja jumlahnya.
Bahkan hanya membeli 1 tusuk sate kerbau pun anda tetap dilayani.
Jika warung sate kerbau lainnya biasanya menjual sate kerbaunya dalam jumlah porsi ( 1 porsi sate kerbau ada sebanyak 10 tusuk ), minimal setangah porsi atau 5 tusuk, maka tidak dengan warung sate kerbau “Sederhana” ini.
Setelah dibakar matang, sate tidak ditempatkan per porsi. Melainkan ke dalam sebuah baskom besar yang telah diisi bumbu sate.
Pembeli tinggal mengambil sendiri sesuai seleranya.
Boleh 1 tusuk, 2 tusuk, 3 tusu dan seterusnya.
Demikian pula dengan bumbunya. Tinggal ambil semaunya, sepuasnya.
Bahkan cuma ambil bumbu tanpa satenya juga boleh.
Enaknya, harga sate kerbau di warung ini juga tidak mahal-mahal amat. Memang sedikit lebih mahal karena bahannya asli semua.
Karena itulah menikmati cita rasa sate kerbau di warung ini sangat nikmat.
Seperti makan di rumah saja.
Karena itu pula, warung sate kerbau sederhana ini sangat cocok bagi orang yang berkantong “cupet” namun ingin menikmati masakan yang “sedep”.
Beli sate kerbau 1 -2 tusuk, diguyur bumbu sate sebanyak-banyaknya.
Jadi, mengapa anda tidak ikut mencobanya ?