-->

Mengintip “Cah” Kudus Yang Menjadi 100 Orang Terkaya Di Dunia

Mengintip “Cah” Kudus Yang Menjadi 100 Orang Terkaya Di Dunia

Anak muda generasi sekarang, bahkan yang menyebut dirinya sebagai “Cah Kudus”, mungkin banyak yang tidak tahu siapa itu Sudono Salim. Atau siapa pula itu Om Liem alias Liem Sioe Liong. Apalagi dengan yang namanya Lin Shao Liang.
Kalau belum tahu atau tidak tahu, coba tengok saja pada Udin Nganga, papinya Martin Nganga, Orang Kaya Nomor 5 Se Asia dalam sinetron sepak bola Si Madun.
Kalau masih belum tahu juga,….waduhhh…..jadi pusing kepala Mami

Nama-nama yang disebut paling atas memang serupa dengan Udin Nganga, termasuk orang terkaya di Indonesia, terkaya se Asia bahkan termasuk 100 orang terkaya di dunia !

Sebab nama-nama di atas adalah, taipan, konglomerat Indonesia yang amat sangat sukses ( dan tentu saja kaya ) dimulai tahun 1970 an.
Dan nama-nama di atas semuanya merupakan orang Kudus, Cah Kudus.
Dan nama-nama tersebut sebenarnya hanyalah 1 orang saja.
Lin Shao Liang adalah ejaan / dialek lain dari nama Liem Sioe Liong.
Sudono Salim adalah nama Liem Sioe Liong setelah berganti nama dalam bahasa Indonesia.
Dan Om Liem adalah panggilan Liem Sioe Liong setelah berusia cukup tua.

Masih juga bingung ?
Coba tengok saja itu Bank Central Asia alias BCA. Salah satu bank swasta terbesar di Indonesia . Dulunya, siapa yang punya ?
Sebab ketika bisnisnya mulai menggurita, Liem Sioe Liong bersama Mochtar Riyadi merambah ke bidang perbankan dengan mendirikan Bank Central Asia (BCA).
Perusahaan holding company-nya yang bernama PT Salim Economic Development Corporation memiliki berbagai macam bisnis usaha, mulai dari :
- divisi perdagangan
- divisi industry
- divisi bank dan asuransi
- divisi pengembangan (yang bergerak dibidang hasil hutan dan konsesi hutan)
- divisi properti yang bergerak dibidang real estate, perhotelan, dan pemborong
- divisi perdagangan eceran - divisi joint venture.

Selain bisnis perbankan, karena begitu banyaknya lingkup usaha yang diwadahi dalam Group Soedono Salim atau Salim Group sampai sukar menghitung jumlah perusahaannya.

Pokoknya semua bidang bisnis dari hulu ke hilir di Indonesia berada di genggamannya. Termasuk juga dengan kerajaan bisnis bidang otomotif di bawah bendera PT Indomobil.
Pokoknya, gampangnya, jika waktu itu ada perusahaan yang namanya di awali dengan kata “Indo” perusahaan tersebut kebanyakan milik Sudono Salim alias Liem Sioe Liong ini.

Begitu perkasa dan mengguritanya kerajaan bisnis grup “Indo” Sudono Salim di Indonesia, majalah Insight, Asia’s Business Mountly terbitan Hongkong bahkan pernah menampilkan lukisan karikatural Liem Sioe Liong berpakaian gaya Napoleon. Lengkap dengan tempelan dan embel-embel semua perusahaannya.

Sebagai pengusaha yang sangat sukses, Om Liem ini dikenal sangat dekat dengan mantan presiden Soeharto. Makan bersama presiden, sepertinya sudah menjadi hal yang biasa baginya.
Ini fotonya :


Namun semua sukses dari Liem Sioe Liong ini tidak datang, jatuh dari langit begitu saja.
Apa yang telah dicapainya, diawali dengan susah payah.
Konon sewaktu memulai usaha pada usia yang masih muda, cah Kudus ini harus rela berdagang apa saja ( harap dicatat : berdagang apa saja, bukan begadang apa saja ! ).
Termasuk pedagang hasil bumi. Keluar kampung masuk kampong. Turun gunung naik gunung…
( padahal di Kudus tidak ada gunung ..hh..hhh..hh).

Hilir-mudik, simpang-siur, bolak-balik, “riwa-riwi”, mondar-mandir, pontang-panting, sampai guling-guling, siang-malam.
Pokoknya Sudono Salim muda ini sangat keras dan ulet dalam berusaha.
Maju terus pantang menyerah. Semangat dan etos kerjanya sangat tinggi, patut diacungi dua jempol. Pokoknya, “ciamik, dah”,…begitu kira-kira kata orang Cina Kudus.

Sepertinya sangat beda dengan anak-anak muda di jaman sekarang ini, yang kebanyakan “mboje”.
Mau enaknya tanpa susahnya, mau mewahnya tanpa usaha dan bekerja.
Hingga akhirnya buah kerja keras dari Liem Sioe Liong muda ini berbuah manis.
Menjadi pengusaha, taipan, konglomerat paling sukses di Indonesia.

Catatan :

Namun ada beberapa pengamat yang mengatakan bahwa sukses besar yang diraih oleh Liem Sioe Liong alias Sudono Salim ini tidak lepas dari peran mantan Presiden Soeharto dengan kebijakan ekonominya waktu itu.

Untuk mengangkat dengan segera kondisi perekonomian Indonesia yang sedang terpuruk waktu itu ( tahun 1960 – 1970 an ), presiden Soeharto mengambil kebijakan ekonomi dengan “membagikan roti hanya kepada beberapa orang untuk cepat dibesarkan” daripada membagi roti kepada banyak orang hingga bagiannya kecil-kecil dan sukar besar.
Dan beruntung, Liem Sioe Liong termasuk salah seorang yang mendapatkan “pembagian roti untuk segera dibesarkan “ tersebut.


Namun lepas dari itu semua, semangat, etos kerja, kecerdikan, keuletan dan keperkasaan Sudono Salim dalam usaha tetap diakui. Dan memang hanya segelintir orang yang bisa seperti ini.

Baginya segala rintangan, halangan maupun berbagai macam isu bisnis tidak akan membuatnya cemas ( dan mundur ). Sudono Salim pernah mengatakan kepada Review,
Jika anda hanya mendengarkan apa yang dikatakan orang, anda akan gila. Anda harus melakukan apa yang anda yakini.

Dengan bermodal kalimat pendeknya itulah bisa mengantar Liem Sioe Liong muda di Kudus menjadi Soedono Salim si Raja Dagang Indonesia. Konglomerat Indonesia yang sulit dicari tandingannya.

Dan sampai disini, selesai pula kisahnya.

Nb :
Ada yang protes ?!
Nulis kisah orang sukses kok hanya sedikti bin sekelumit ?
Iya, kalau tidak sedikit bukan mengintip namanya, sebab kalau banyak-banyak ngintipnya, nanti bisa “timbilen”.
Lagian yang patut ditiru dan dicontoh kan bukan orangnya, melainkan semangat dan etos kerjanya dalam meraih sukses.
C.U.

Tambahan lagi, ngomong-ngomong ada juga lho Cah Kudus pribumi asli yang juga sangat sukses, Nitisemito namanya yang tak kalah hebatnya dengan Om Liem ini. Dan dibawah ini sekelumit ( lagi ) hasil intipannya :

Share this:

Menarik Untuk Dilihat :
Disqus Comments