Saat ini sebenarnya telah memasuki musim penghujan. Dan di kota Kudus hujan sudah turun hampir setiap hari, meski hanya sebentar. ( Hujan kok sebentar-sebentar. Sebentar-sebentar kok hujan ).
Meski sudah musim penghujan dan hujan sudah turun – dimana mestinya sudah dingin tidak panas, namun di kota Kudus, saat ini justru tengah bergulir issu yang sangat panas.
Apa saja issu-issu panas tersebut ?
Ini dia 2 Issu Wisata Paling Panas Di Kota Kudus Saat Ini
1. Issu tentang Rencana pembangunan MRT di kota Kudus
Tahu kan apa itu MRT ?
MRT adalah kependekan dari Mass Rapid Transpotation. Atau dalam bahasa cah Kudus adalah Kereta Gantung.
Issu panasnya adalah sedang dibahas di anggota dewan tentang wacana pembangunan MRT atau Kereta Gantung di kota Kudus.
MRT atau kereta gantung ini direncanakan akan dibangun pada jalur yang menghubungkan antara Masjid Menara Kudus dan Terminal Bakalan Krapyak.
Targetnya adalah : kelancaran wisata religi di Masjid Menara Kudus.
Issunya, jika MRT atau kereta gantung wisata ini jadi dibangun nantinya akan dibutuhkan dana anggaran sebesar 25 Miliar.
Mengapa kota Kudus dirasa sudah perlu dibangun MRT atau kereta gantung, khususnya di sekitar lokasi wisata Masjid Menara Kudus ?
Sebab :
- Lalu lintas kendaraan pewisata religi atau peziarah ke dan dari Masjid Sunan Kudus sudah sedemikian padatnya sehingga hamper setiap hari jalan yang dilalui oleh para pewisata macet
- Sedangkan lahan yang tersedia di sekitar wilayah Masjid Menara Kudus sangat terbatas
- MRT akan menjadi jawaban dan solusi masalah kepadatan dan kemacetan lalu lintas tersebut.
Maklum saja, MRT kan lewat udara. Paling yang antri burung-burung.
- Dengan membangun MRT atau kereta gantung dapat menampung banyak pewisata sekali angkut
- Terakhir, dengan dibangunnya MRT atau kereta gantung wisata di kota Kudus bisa menjadi daya tarik tambahan tersendiri.
Diharapkan dengan dibangunnya MRT ini, banyak wisatawan yang “tergoda”, sehingga laju wisatawan yang menuju ke kota Kudus akan lebih meningkat.
2. Issu Tentang Rencana Pemindahan Terminal Wisata Colo dan pembangunan terminal pengganti di Desa Kajar
Sama dengan issu pertama, issu kedua ini juga tengah di bahas di dewan. Bahkan issu kedua ini dikatakan lebih mendesak untuk dapat segera direalisasikan. Hal ini disebabkan kondisi lalu lintas jalan raya di jalur peziarah ke Sunan Muria ini sudah sedemikian urgent dan mendesak.
Jalur dan terminal Colo sudah sedemikian padatnya.
Rencananya, sebagai terminal pengganti terminal Colo, nantinya akan dibangun di Desa Kajar. Dimana informasi yang didapat sudah tersedia lahan desa seluas 2,9 hektar yang bisa digunakan sebagai lokasi pembangunan terminal pengganti.
Berapa anggarannya ?
Diperhitungkan biaya pembangunan terminal pengganti dari terminal wisata Colo ini akan menelan biaya hingga 13 Miliar.
Alasan dan sebab-sebab lebih spesifik ?
- Terminal Colo termasuk jalannya sudah terlalu penuh
- Jalanan ke arah terminal juga padat dan macet
- Jalanan sempit
- Masalahnya jalan tersebut tidak bisa dan tidak mungkin untuk dilebarkan.
Sebab terdapat jurang-jurang. Masak harus “ngurug” jurang ? Cape deh…
Itulah 2 Issu Wisata Paling Panas Di Kota Kudus Saat Ini yang sebaiknya kamu ketahui. Jangan sampai sebagai Cah Kudus malah tidak tahu, ketika ada orang luar kota yang nanya.
Cape ( lagi ) deh…
Dan jika mau tahu yang lebih panas lagi,( jika berani ) coba simak saja yang ini :