-->

Melacak Jejak Perang Malvinas Di Pekeng Nggulang

Melacak Jejak Perang Malvinas Di Pekeng Nggulang

Bagi yang lahir di era Millenium ( tahun 2000 an ) atau yang masih berusia muda saat ini mungkin akan sangat asing atau bahkan tidak tahu sama sekali tentang Perang Malvinas.
Sebab Perang yang disebut juga sebagai Perang Kepulauan Falkland ini memang terjadi pada tahun 1982. Tepatnya mulai meletus pada Pada 19 Maret 1982.
Dan kepulauan Falkland atau Malvinas ini memang sangat jauh letaknya dari negeri Indonesia.

Kepulauan Falkland adalah sebuah wilayah seberang laut Britania Raya di Samudra Atlantik Selatan yang terdiri dari dua pulau utama, Falkland Timur dan Falkland Barat, serta beberapa pulau kecil. Ibu kotanya, Stanley, terletak di Falkland Timur.
Kepulauan Falkland ini dalam bahasa Spanyol disebut sebagi Islas Malvinas.


Pada tanggal 19 Maret 1982, Argentina mendaratkan 30 kapal rongsokan di Pulau Georgia Selatan dan mengibarkan bendera Argentina. Karena itu pada keesokan harinya, Inggris mengirimkan kapal HMS Endurance dari Stanley dimana di dalamnya terdapat 22 Marinir Kerajaan dan seorang letnan, untuk mengusir kapal-kapal rongsokan itu kembali ke Argentina.
Saat itulah mulai pecah konflik Malvinas.

Perang Kepulauan Falkland atau Malvinas antara negara Argentina dan Inggris itu sendiri pada akhirnya berlangsung “hanya” selama 2 bulan.
Namun begitu serunya perang MALVINAS tersebut hingga mampu menyita hampir semua pemberitaan di di dunia. Majalah News Week bahkan sampai menempatkan pemberitaan Perang Maivinas tersebut sebagai berita utamanya, dengan judul sampul muka yang terdengar sangat bombastis, “The Empire Strikes Back”.
( Mirip seperti salah satu judul serial film yang sangat sukses Star Wars ).
Di Indonesia sendiri, media berita yang waktu itu hanya masih sebiji, TVRI hampir setiap hari memberitakan perkembangan perang Malvinas ini. Pada saat jam tayang berita ( terutama pada acara Dunia Dalam Berita ) pasti ada pemberitaan tentang Malvinas ini.
( Harap diketahui, pemberitaan dan media berita waktu itu tidak seperti saat ini yang setiap detik setiap orang bisa mengakses berita dari luar negeri secara cepat dan mudah .
Saat itu TVRI adalah satu-satunya jagonya ).

Begitu terkenal dan populernya berita tentang Perang Malvinas ini hampir semua orang di Indonesia mengetahuinya. Besar –kecil, tua – muda, pokoknya semua tahu, apa itu perang Malvinas.

Karena itu pula atas kreativitas para pedagang bakso, kemudian muncullah bakso jenis baru : BAKSO MALVINAS.

Dan seperti perangnya, bakso jenis baru ini BAKSO MALVINAS juga “meledak” di kota Kudus.
Maklum saja, bakso pada tahun 80 an rata-rata kecil bentuknya.
Namun ketika keluar bakso MALVINAS memiliki ukuran yang luar biasa. Rata-rata 2 kali lebih besar dari bakso biasanya.
Ibaratnya, seperti besarnya rudal-rudal yang digunakan pada perang Malvinas.
Rasa baksonya juga jauh lebih dahsyat, meledak ketika dikunyah di mulut.
Tak butuh waktu lama, maka bakso Malvinas kemudian mendominasi dagangan bakso di kota Kudus. Di berbagai sudut kota kemudian muncul begitu banyak penjual bakso, dengan tulisan yang cukup “kereng” dan mentereng : BAKSO MALVINAS.
Dan eloknya, rata-rata laris, diserbu oleh para pembeli.
Yang penasaran, bagaimana dahsyatnya rasa BAKSO MALVINAS ini ( dan ternyata enak ).

Namun dengan berakhirnya perang dan seiring dengan berkurangnya pemberitaan, popularitas dan kelarisan Bakso Malvinas juga ikut memudar.
Salah satunya karena di”bom” dengan munculnya Bakso Tenis, dengan ukuran bakso yang jauh lebih besar lagi.
Meski butuh waktu tahunan, popularitas bakso Malvinas akhirnya hampir hilang sama sekali saat ini ditengah-tengah banyaknya warung bakso di kota kudus.
Sangat sulit menemukan penjual bakso Malvinas di kota Kudus saat ini ( padahal rasanya enak ).

Hingga kemudian terlacak satu jejaknya.
Dan jejak tersebut berada di Pekeng, perempatan Pekeng tepatnya di desa Nggulang.
Meski warung bakso Malvinas ini terlihat sangat sederhana, sisa-sisa kedahsyatan Malvinas masih sangat terasa.
Baksonya yang berukuran besar-besar – seperti rudal kali – serta kuah bakso yang kental masih sangggup memporak porandakan lidah ketika ditembakkan dengan sendok masuk ke dalam mulut.


Jadi bagi anda yang pernah merasai betapa dahsyatnya Bakso Malvinas ini - atau ingin mencicipi warung bakso yang enak di kota kudus - sekali waktu mungkin perlu bernostalgia.
Hanya saja kali ini menuju ke Pekeng. Sebab di situlah yang masih bisa terendus jejaknya.
Dan sebagai informasi tambahan, di Perempatan Pekeng Nggulang juga tersedia Warung sate kambing yang terkenal enak, yaitu warung sate kambing Pak Kumis atau yang lebih dikenal sebagai Warung Sate Kambing Pekeng.

Simak juga :

Share this:

Menarik Untuk Dilihat :
Disqus Comments